Gambar Ilusi 1

Ternyata kalau dilihat dengan teliti, wajah dari pasangan tua tersebut ternyata gambar dua pasanagan laki-laki dan perempuan.

Gambar Ilusi 2

Coba perhatikan... Ada bayi disana !!!

Gambar Ilusi 3

Ada berapa banyak ya gambar wajah disana ??

Senin, 23 April 2012

Parents Are Should Be Reponsible Toward Their Children’s Crime


Children delinquency and crime is an actual problem that happen almost in all countries in the world. In our city, Kediri, the number of children’s crime is include in high. In a day, one child do the crime. Based on data of Bapas (Balai Pemasyarakatan Anak) Kediri, told that children’s crime is more than 300 cases a year.
Actually, who’s wrong so that the children do so ? Themselves, parents, people arround them, or  prevailing rule ?
Blame them, punish them until now has not been proven to solve their problems. Even prison sometimes can be the good school for candidate of bandit. So, sufice handling of them is a futile action.
Rights that they should receive, the fulfillment of needs they are supposed to enjoy, right education and conducive atmosphere to growth and development of good child are should be noted.
And all that is received the children from their parents. Part of parents is very important in children’s character founding.
The obligation of parents toward child to suffice physically and psychologically necessities, educate, must not be neglected if they don’t want their children become criminals. Because the home is the starting point for the development of the child to the next. Fulfilment of needs that unavailable at home can encourage children to look outside. And this could be the trigger of a child to commit a crime.
A good environment must also determine the complexion of the child to the next life. Because children learn from current life. If parents do not place limits on their children and teach them, the children will be bogged down in wrong environment. Children who live in the midst of violence, then they will get violent. While the children who live in the middle of love and peace then they will be compassionate.

Tetangga Miskin

Anak : ''Ma, tetangga sebelah kita yang rumahnya mewah itu ternyata miskin banget yaachh...??''
Mama : "Loh, koq kamu bilang gitu sih, mereka itu kan keturunan ningrat..."
Anak : "Iya siih, tapi masak pagi - pagi tadi mereka udah panik banget cuman karena uang receh 500an..."
Mama : "Oh yaa...?"
Anak : "Iya... si Rudi, anak mereka itu, nelen uang receh 500an milik mereka... Padahal kan cuma 500 rupiah doang...."
Mama : "????!!!!??"

Resensi Novel Sang Pemimpi


I. Identitas Buku

Judul Buku : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hinata
Penerbit : P.T. Bentang Pustaka
Jumlah Halaman : x + 292 Halaman
Cetakan : ke-14, Januari 2008

“ Arai adalah orang kebanyakan. Laki-laki seperti ini selalu bertengkar dengan tukang parkir sepeda, meributkan uang dua ratus perak. Orang seperti ini sering duduk di bangku panjang kantor pegadaian menunggu barangnya ditaksir. Barangnya itu dulang tembaga busuk kehijau-hijauan peninggalan neneknya. Kalau polisi menciduk gerombolan bromocorah pencuri kabel telepon, maka orang berwajah serupa Arai dinaikkan ke bak pick up, dibopong karena tulang keringnya dicuncung sepatu jatah kopral. Dan jika menonton TVRI, kita biasa melihat orang seperti Arai meloncat-loncat di belakang presiden agar tampak oleh kamera.
Wajah Arai laksana patung muka yang dibuat mahasiswa-baru seni kriya yang baru pertama kali menjamah tanah liat, pencetsana , melendung sini. Lebih tepatnya, perabotan di wajahnya seperti hasil suntikan silikon dan mulai meleleh. Suaranya kering, serak, dan nyaring, persis vokalis mengambil nada falseto—mungkin karena kebanyakan menangis waktu kecil. Gerak-geriknya canggung serupa belalang sembah. Tapi matanya istimewa. Di situlah pusat gravitasi pesona Arai. Kedua bola matanya itu, sang jendela hati, adalah layar yang mempertontonkan jiwanya yang tak pernah kosong “.

II. Gambaran Umum Isi Buku

Kutipan di atas adalah penggalan dari novel Sang Pemimpi yang banyak bercerita tentang persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi atau pengharapan. Mulanya, cerita ini lebih bernuansa komikal dengan latar kenakalan remaja pada umumnya. Canda tawa khas siswa SMA sangat kental.
Novel Sang Pemimpi menceritakan tentang sebuah kehidupan tiga orang anak Melayu Belitong yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron yang penuh dengan tantangan, pengorbanan dan lika-liku kehidupan yang memesona sehingga kita akan percaya akan adanya tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan kekuasaan Allah. Ikal, Arai, dan Jimbron berjuang demi menuntut ilmu di SMA Negeri Bukan Main yang jauh dari kampungnya. Mereka tinggal di salah satu los di pasar kumuh Magai Pulau Belitong bekerja sebagai kuli ngambat untuk tetap hidup sambil belajar. Mereka mempunyai harapan agung dengan statement yang sangat ambisius : “Cita-cita kami adalah kami ingin sekolah ke Prancis! Ingin menginjakan kaki di altar suci almamater Sorbonne, ingin menjelajah Eropa sampai ke Afrika ”. Dengan perjuangan hidup mesti serba terbatas dan banyak rintangan Ikal dan Arai akhirnya diterima kuliah di Universite de Paris, Sorbonne, Prancis. Sedangkan Jimbron tetap di Belitong mengurusi kuda milik capo.
Selain menggambarkan betapa kuatnya kekuatan mimpi, pada novel ini Andrea juga mencitrakan kebijaksanaan seorang ayah yang begitu besar. Pengorbanan dan ketulusan seorang ayah dalam mendukung mimpi anaknya di tengah keterbatasan hidup menjadikan semangat bagi Ikal dan Arai dalam menggapai impiannya.

III. Kelebihan dan Kekurangan Buku

Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel ini. Mulai dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa puitis. Penulis juga menjelaskan tiap detail latar, sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu kepandaian Andrea dalam mendeskripsikan karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.
Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Hal itu disebabkan karena penulis dengan cerdas menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting dan kekuatan karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang cerita, novel ini dinilai cukup baik dan bermutu.

IV. Ciri Kebahasaan dan Manfaat Buku

Alur cerita dan gaya bahasa yang disajikan dikemas begitu bagus dari awal hingga akhir. Di setiap peristiwa, pengarang dengan cerdas menggambarkan karakteristik dan deskripsi yang begitu kuat pada tiap karakternya. Sehingga pembaca bisa dengan mudah mencerna jalan ceritanya. Bahasanya pun sangat memikat, dengan dibumbui ragam kekayaan bahasa dan imajinasi yang luas. Novel ini memiliki kekayaan bahasa sekaligus keteraturan berbahasa Indonesia.
Begitu banyak manfaat yang didapat dari membaca buku ini. Novel ini kebanyakan mengajarkan nilai sosial bagi pembacanya. Nilai sosial tergambarkan pada isi novel ini, rasa setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling
mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian mereka sekalipun hampir mencapai batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun masih dapat saling membantu satu sama lain.
Amanat yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah jangan berhenti bermimpi. Hal itu sangat jelas pada tiap-tiap cerita. Yang pada prinsipnya manusia tidak akan pernah bisa untuk lepas dari sebuah mimpi dan keinginan besar dalam hidupnya. Hal itu secara jelas digambarkan penulis dalam novel ini dengan maksud memberikan titik terang kepada manusia yang mempunyai mimpi besar namun terhambat oleh segala keterbatasan.

Dampak Pembangunan Simpang Lima Gumul (SLG) terhadap Pengembangan Ekonomi Wisata Masyarakat Kabupaten Kediri


Simpang Lima Gumul merupakan mega proyek yang sedang berjalan di wilayah Kabupaten Kediri. Proyek ini ditujukan untuk mengembangkan tempat pariwisata ekonomi. Penelitian ini berjudul Dampak Pembangunan Simpang Lima Gumul (SLG) Terhadap Pengembangan Ekonomi Wisata Masyarakat Kabupaten Kediri. Subyek dalam penelitian ini adalah para pedagang sebanyak 50 orang dan pengunjung sejumlah 100 orang. Sumber data adalah aktivitas perdagangan, kunjungan dan obyek pembangunan. Rancanagan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun instrumen yang digunakan adalah kamera, panduan wawancara, catatan lapangan, dan dokumen. Dalam menganalisis data menggunakan cara deskriptif sesuai topik dalam rumusan masalah.
Hasil penelitian ini adalah pertama bahwa adanya Simpang Lima Gumul menyebabkan tumbuh kembangnya berbagai kegiatan ekonomi wisata. Kedua, pembangunan SLG berdampak positif bagi perkembangan ekonomi wisata masyarkat Kabupaten Kediri. Dan yang ketiga, berbagai strategi yang diusulkan peneliti dari bidang pariwisata, ekonomi, sarana prasarana, dan promosi. Strategi yang bisa dilakukan dalam bidang pariwisata adalah pemerintah menyediakan wahana wisata lain seperti, kolam pemancingan, taman kota, lapangan olahraga yang memadahi, wisata kuliner, dan museum sejarah Kediri. Dalam bidang perekonomian strategi yang dilakukan adalah pemerintah memudahkan investor dalam penanaman modal, memberikan fasilitas permodalan pada pedagang kecil menengah, memberikan tempat strategis bagi pedagang kecil menengah, dan memberdayakan warga untuk mengembangkan potensi lokal. Pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung melalui menambah dan meningkatkan fasilitas umum yang memenuhi kriteria sapta pesona. Mempromosikan keberadaan SLG beserta seluruh fasilitas yang ada kepada masyarakat daerah maupun luar melalui berbagai media seperti televisi, radio, majalah, surat kabar, baliho, poster, dan internet. Pemerintah dan masyarakat menjaga seluruh fasilitas agar terawat dengan baik.

Senin, 19 Maret 2012

Drama Pulau Marshmallow

Pulau Marshmallow. Ini adalah drama yang dibuat oleh kelompok saya untuk bahan Ujian Praktek di SMA saya. Dialog pada drama ini diadaptasi dari cerpen karangan Milda Yulia Sholihah, yang juga berjudul sama, Pulau Marshmallow. Cerpen ini berhasil menduduki Juara II lomba Cerpen Fantasy Fiction FP Pecinta Cerpen.  Naskah cerpen bisa dilihat di sini..... Untuk dramanya, silahkan kalian simak dalam video youtube di bawah ini. Enjoy ^.^...

Jumat, 16 Desember 2011

k-popers=mahal?

“Jadi k-popers itu mahal.” Pepatah ini diciptain sama Indra Herlambang sekitar 7 bulan yang lalu *klo gag salah* pas demam korea lagi naik daun.
Disini saya mau mengutarakan pendapat saya dari pepatahnya Indra Herlambang tadi. Buat saya pribadi sih, pepatah itu 90% betul. Gimana nggak? Seorang fans siapapun itu entah artis dalam negeri, BB, GB, ato entertainer lain pasti akan selalu memantau kemana artis idola mereka mau perform. Bahkan uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah rela dikeluarin buat liat idola mereka manggung meskipun sampek ke luar negeri!! Belum lagi beli merchandise-merchandise yang menyangkut artis idola mereka, mulai dari; poster, lighting stick, album, boneka chibi, dan sederet barang lainnya…
Tapi dibalik ke-glamouran 90% ada sisanya, yaitu 10 %. Saya sih merasa saya ada di range ini. I’m proud in this range, why? Mungkin karena dilihat dari sudut pandang saya yang masih pelajar SMA dan saya tau betul keadaan orang tua saya bagaimana. Well, dari foto-foto yang saya upload saya tidak bermaksud menyombongkan diri lho, chingu… Poster-poster ini STD alias standar, dapet dari majalah gaul yang alhamdulillah sesuai dengan kantong saku saya,hehehe. Kadang ada yang bilang, “Beli yang langka sekalian aja, yang orang nggak punya. Kalo itu kan banyak yang punya,” saya cuma cengar-cengir sendiri aja. Buat saya poster manapun sama asal ada idola saya, kalau nggak SuJu ya SHINee. Kenapa cari yang susah dan mahal kalau yang murah dan mudah dapetnya aja ada? ;)
Beberapa minggu yang lalu teman saya si Uphill yang ELF juga Hottest bikin bando HOTTEST dari steroform bekas dan kawat email bekas praktikum fisika. Dari sini nih, saya terinspirasi buat bikin bando SUPER JUNIOR *gomawo for Dian Thunkpret yang udah bikinin tulisannya,hehe* yang fotonya juga sudah saya upload.
Nah, untuk foto diary itu saya baru buat tadi siang. Pas lagi bengong, liat diary nggak kepakek trus ada foto-foto oppadeul. Akhirnya berbekal gunting, selotip, kertas kado bekas, majalah bekas…CLING!! Jadi deh!! Buat saya sih, saya seneng sama yang beginian karena udah melatih kreativitas, saya nggak perlu mengorbankan uang ratusan ribu yang bukan jerih payah saya sendiri. J
Disini saya juga mau berbagi tips jadi k-popers hemat:
Sehari uang saku saya Rp 5.000,00. Nah itu nggak saya jajanin senin ma selasa, rabunya buat beli Gaul. Tapi itupun klo bonus SuJu ato SHINee, kalo nggak saya tabung buat biaya kuliah nanti.
Beberapa minggu yang lalu saya tau di Asian Plus bonus kalender 2012 SHINee, harganya Rp 23.000,00 *klo gag salah*. Buat saya ini kemahalan maka saya rela gag beli itu T_T *melas, ya? Hehe*. Sebenernya gag cuma ini aja yang saya lewatkan. Masih banyak sederet majalah yang gag saya beli karena harganya yang mahal ato pas saya ‘kanker’.
Super Show? KIMCHI? Di Thailand? Vietnam? Singapura? Percaya deh, yang saya lakukan Cuma bakal nonton di youtube aja. SuJu perform di Jakarta aja saya nggak mungkn dateng.. T_T
Beli album asli oppadeul? Nggak deh, saya download di internet aja ya… *dijitak oppadeul*

Sekali lagi saya Cuma mau mengingatkan range 10% ini sama chingudeul. Saya gag bermaksud sombong ato pun sok benar dalam masalah ini. Bahkan buat chingudeul yang orang tuanya mampu saya mendukung 100% kalo mau beli merchandise oppadeul *siapa tau saya dibeliin juga, plakk :p*. Pokoknya tetap ingat kondisi keluarga kita ya, kalo mampu dan membolehkan mari silahkan saja…tapi kalo press body *emang baju?* seperti saya, akan lebih baek kalo kita di range 10% ini aja. Sedikit mimpi yang ingin saya bagi sama chingdeul di range ini: Ayo kita belajar dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Yakinlah kalo kita akan sukses nanti dan bisa meraih mimpi kita selama ini, termasuk beli merchandise-merchandise oppadeul yang sekarang cuma bisa kita liat sampe ngiler-ngiler *alay*, bahkan pergi ke KOREA!
So, mau 90% ato 10% aja? It’s up to you chingu. Yang jelas kita harus tetep mendukung dan mencintai oppadeul dengan sepenuh hati sampai akhir nanti. Ingat! Jadi k-popers nggak harus mahal asal bisa jadi k-popers hemat dan smart! ;)

Minggu, 30 Oktober 2011

Maling Gentiri (Legend of Ringinsirah Crossroad, Kediri, East Java)

Have you ever passed Ringin Sirah crossroad in Kediri ? It’s among Hayam Wuruk street, Joyoboyo street, Pemuda street, and Erlangga street. But now people call it Sri Ratu crossroad, because it’s in the east of Sri Ratu. There is also a yard named Ringin Sirah arround there, precisely in font of Joyoboyo Trade Center. Do you know?  There is a history why people call that location, Ringin Sirah.

            Once upon a time, there was a man named Gentiri. He’s not just an ordinary man, he had a great power. In Java term, it called “aji pancasona”. With his power, he can’t be killed by anyone. But with conditions, his body should be allied and his blood couldn’t touch the ground.

            He was a good man, he liked to helped poor society. But he did it with a wrong way, however he had a good intention. He stole treasures of rich people and gave it to the poor people. Because of it, people called him “Maling Gentiri”. “Maling” means thief.
Anyway, poor society were very happy with what Gentiri did. But of course, rich people was angry with his behavior.

            They had done many things to killed Maling Gentiri. But, they couldn’t kill Maling Gentiri because of his great power.
Until finally, rich people knew about Gentiri’s weakness. They knew if they killed and intersect Gentiri’s body became some parts, it could made him die.

            In a word, they were succesful to killed Maling Gentiri. Rich people conspired to killed Maling Gentiri. They killed Gentiri and then they cut his body became some parts, and buried his body in the different places. One of that places is in Kediri, precisely is in place that now we call it Ringin Sirah. As is said, Gentiri’s head buried right there.
            That’s why people now call this location Ringin Sirah. “Ringin” means banyan tree. It’s in the midst of the Ringin Sirah yard. And “Sirah” means head that burried arround there. Now, some people still believe that arround banyan tree in the Ringin Sirah yard, there is Gentiri’s head that has been burried many years ago.